Hari
ini adalah hari dimana aku mendapat surat
keterangan kelulusan smp. Didalam kertas itu tertulis namaku Puspita Nur Andini
dengan kata tidak lulus dicoret yang artinya aku lulus. Nilai un yang kudapat
lumayanlah bagus, rata –ratanya 35.60 dari 4 mapel. Sebelum aku mendapat skl
aku sudah memikirkan matang-matang akan melanjutkan ke sekolah mana.
Dengan
nilai itu memang agak sulit untuk mendaftarkan ke sekolah favorit. Aku pernah
memikirkan kalau akan meneruskan ke sma tetapi kalau ke sma maka harus
melanjutkan ke perguruan tinggi, padahal jurusan sma untuk mencari kerja sulit.
Sedangkan kondisi perekonomian orang tuaku masih rendah mungkin orangtuaku
tidak bisa membiayai kuliahku nanti. Aku
sudah memikirkan akan sekolah ke smk, yaitu SMK 33 Jakarta jurusan tata boga, jurusan yang cocok
dengan hobiku.
Aku
diterima disekolah itu dan menjalani kehidupan bersekolah seperti teman lainnya
tetapi keadaan berubah ketika aku menginjakkan ke kelas dua bulan ketiga.
Ayahku meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas. Ayahku yang menjadi
tulang punggung keluarga kini telah tiada. Kini ibuku harus bekerja membanting
tulang untuk menafkahi aku dan 2 adikku yang masih sd.
Aku
hampir saja berhenti sekolah karena kekurangan biaya dan ini ingin membantu
ibuku mencari uang. Tetapi ibuku tetap ingin menyekolahkanku, dia selalu
berkeinginan untuk menyekolahkan anaknya setinggi-tingginya. Ibuku tidak ingin
aku dan adik-adikku tidak seperti dirinya yang tidak berpendidikan, ibuku
selalu beranggapan walaupun hidupnya sulit jangan sampai anak cucunya kelak
hidup sulit seperti dirinya. Ibuku selalu berharap anak cucunya kelak akan
hidup bahagia dan jauh lebih makmur dari dirinya. Karena tekad yang ditanamkan
oleh ibuku itu, aku mulai bertekad untuk sekolah sampai perguruan tinggi bahkan
sampai s2.
Aku
mulai menjalankan rencanaku untuk berwirausaha agar dapat membiayai sekolahku.
Usaha pertamaku adalah kripik singkong. Bahan baku Singkong berasal dari belakang rumahku.
Aku memulainya dengan menjual ke warung-warung dan sekolahku. Aku mengembangkan
usaha ini dengan menjualnya ke pasar pagi dimana saat teman sebayaku masih
tidur aku sudah harus bangun jam 3 pagi untuk berjualan. Kini aku telah
menyelesaikan kuliah s2 ku di jepang dan aku telah membuka cabang usaha dari
usaha singkong. Semua ini dapat aku capai karena tekad yang ditanamkan oleh
ibuku.
0 komentar:
Posting Komentar