Ketergantungan media akan berita Ratu
Atut, terjadi ketika kasus Ratu Atut ini muncul. Kelompok masyarakat atau
individu tertentu akan condong menggunakan media yang berkaitan dengan politik
yang menyebarkan informasi tentang perkembangan kasus Ratu Atut ini dibanding
dengan media yang menyuguhkan gossip artis. Kelompok masyarakat atau individu
tertentu itu adalah orang orang yang mendukung Ratu Atut, keluarga Ratu Atut,
orang yang Kontra terhadap Ratu Atut, Masyarakat Provinsi Banten yang ingin
mengetahui perkembangan Gubernur mereka, orang yang bekerja sama dengan Ratu
Atut, dan lain sebagainya.
Kelompok atau individu tertentu
tersebut ingin memenuhi kebutuhan untuk mengetahui kasus Ratu Atut tersebut
agar tidak bimbang apakah Ratu Atut itu benar -
benar merupakan pelaku korupsi yang sebenarnya ketika Ratu Atut masih
diperiksa oleh KPK dan belum statusnya dijadikan sebagai tersangka kasus
Korupsi Pilkada Lebak dan alat kesehatan di Provinsi Banten. Kebimbangan tersebut
terjadi karena adanya efek kognitif dari dependensi media dalam kasus ini yaitu
menimbulkan ambiguitas dalam masyarakat. Setelah menjadi tersangka dalam kasus
Korupsi tersebut, individu atau kelompok masyarakat tertentu tersebut ingin
lebih mengetahui tentang perkembangan yang terjadi dalam kasus tersebut,
sebagai contoh berapa uang yang dikorupsi, bagaimana kejadian korupsi dan
sengketa Pilkada Lebak yang terjadi, siapa saja yang berkaitan dengan kasus
korupsi tersebut yang akan diseret menjadi tersangka, dan lainnya.
Kelompok masyarakat atau individu
tersebut akan menjadi khalayak aktif dengan mencari dan memilih media yang
berisi lebih banyak muatan atau konten politik yang memuat kasus Ratu Atut. Contohnya
Koran Tempo, Metro TV, Koran Kompas
Bagian Politik, dan lainnya yang lebih menonjolkan muatan politiknya. Hal ini
juga dapat berakibat kelompok masyarakat tertentu atau individu tertentu
menjadi loyal terhadap suatu media massa karena isi berita yang disampaikan
tersebut pada suatu waktu tertentu. Waktu tertentu tersebut mungkin bisa
dipengaruhi oleh kelanjutan isi berita, persaingan dengan media massa lain
dimana media massa lain lebih akurat berita atau informasi yang dimuat, dan
lainnya.
Ketergantungan
media ini juga terjadi stabilitas sosial yang terjadi saat ini di provinsi Banten.
Provinsi Banten saat ini masih tidak
stabil karena Gubernur mereka sedang ditahan di Jakarta oleh KPK karena kasus
korupsi. Hal ini juga membuat stabilitas Provinsi Banten menjadi tidak kondusif
karena akan ada kemungkinan demo oleh pendukung ataupun orang atau kelompok
yang kontra dengan Ratu Atut yang terjadi disana yang membuat ketentraman dan
kenyamanan masyarakat terganggu. Contohnya adalah demo yang terjadi didepan
gedung KPK 20 desember lalu yang mengakibatkan kemacetan yang mengurangi
kenyamanan pengguna jalan. Demo ini juga merupakan efek dari Dependensi media
massa yaitu behavioral atau perubahan tingkah
laku.
Masyarakat Banten akan menjadi lebih
percaya terhadap apa yang diberitakan oleh media, karena mereka menganggap
bahwa informasi dari pemerintah Provinsi Banten tidak dapat dipercaya sebab
pemerintah Provinsi Banten dianggap sudah tidak bersih lagi, sehingga mereka
mempercayai media karena media dianggap lebih menggali, membahas, dan
membesarkan berita tentang kasus Ratu Atut tersebut.
Ketergantungan
media oleh masyarakat atau kelompok tertentu ini akan membuat media massa yang
berkonten politik akan menjadi bersaing karena ingin mendapatkan pasar yang
tertinggi. Hal ini juga akan berakibat informasi yang disajikan media massa
akan menjadi lebih kaya informasi dan lebih dalam pembahasannya karena media
massa ingin mendapatkan pasar konsumen yang paling banyak. Informasi yang
disajikan media massa ini yang dianggap penting oleh media massa akan juga
dianggap penting oleh kelompok atau masyarakat tertentu atau bisa dianggap ini
adalah efek afektif dari dependensi media yang terjadi dalam kasus Ratu Atut
ini. Informasi media massa ini juga bisa saja dipengaruhi oleh masyarakat atau
khalayak pengguna media massa atau sistem budaya sosial yang ada dalam
masyarakat. Dipengaruhi oleh khalayak massa atau masyarakat ini bisa saja
disebabkan karena khalayak pengguna media massa tersebut dominan pada suatu
kelompok masyarakat tertentu sehingga membuat media massa memuat konten
informasi dalam media massanya sesuai dengan selera kelompok masyarakat
tersebut. Penyampaian informasi dari media juga dipengaruhi oleh sistem budaya
sosial yang ada dimasyarakat, sebagai contoh penyampaian informasi dalam media
massa lokal di Banten akan berbeda dengan penyampaian media massa nasional,
mungkin saja media massa lokal di Banten tidak akan menjelek-jelekkan Ratu Atut
atau hanya memuat konten Ratu Atut secara kurang mendalam, sedangkan media
massa nasional akan memuat tentang Ratu Atut lebih mendalam yang mungkin akan
membongkar suatu informasi yang mungkin berkaitan dengan Ratu Atut atau
kinerjannya sewaktu belum menjadi tersangka. Hal tersebut bisa terjadi karena
sistem sosial budaya di Banten, masyarakat menganggap bahwa Ratu Atut itu tidak
bersalah dan kasus tersebut adalah pendiskreditan
terhadap Gubernur Ratu Atut Chosiya, hal ini penulis amati dari demo yang
terjadi di depan KPK oleh pendukung Ratu Atut, sehingga ada kemungkina media
massa lokal lebih mendukung Ratu Atut karena khalayaknya lebih mendukung Ratu
Atut, sedangkan Media Massa nasional akan lebih bersikap netral dan lebih
memperdalam informasi yang akan disampaikan karena mempunyai khalayak yang
punya banyak perbedaaan pendapat.
Dari
penjelasan diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa dependensi media yang terjadi
dalam kasus Ratu Atut dipengaruhi oleh tiga hal yaitu sistem sosial budaya
dalam masyarakat, media massa, dan khalayak. Dimana dependensi media massa ini
terjadi dalam kurun waktu tertentu, oleh individu tertentu dan sosial budaya
tertentu. Dependensi media ini juga
membuat efek pada masyarakat yaitu efek kognitif, afektif, dan behavioral.
Oleh : Dwi Nursianto / Ilmu Komunikasi UNS 2012
0 komentar:
Posting Komentar